LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI ALKOHOL & FENOL
DISUSUN OLEH :
VIRA ANGGITA G.
(A1C117069)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VII. Data Pengamatan
7.1 Kelarutan
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
yang berisi 0.5 ml etanol ditambah 2 ml air.
|
Ketika
dicampurkan larutan etanol larut dalam air, dan larutan berwarna bening.
|
2.
|
Tabung
yang berisi 0.5 ml fenol ditambah dengan 2 ml air.
|
Ketika
dicampurkan larutan berwarna putih susu, didiamkan membentuk endapan orange,
setelah diaduk larutan fenol larut dalam air.
|
3.
|
Tabung
yang berisi dengan 0.5 ml madu ditambah dengan 2 ml air.
|
Ketika
dicampurkan terbentuk 2 larutan, setelah diaduk madu larut dalam air dan
berubah warna menjadi kuning keruh.
|
7.2 Reaksi dengan Alkali
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
yang berisi 0.5 ml madu ditambah
dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
|
Larutan
menjadi berwarna kuning, lama-kelamaan menghilang dan terdapat endapan
kuning, lapisan atas berwarna kuning jernih.
|
2.
|
Tabung
yang berisi 0.5 ml fenol ditambah
dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
|
Larutan
menjadi berwarna kuning pudar. Terdapat dua fasa minyak dan air, Ketika
dikocok menjadi larut dan warna larutan mejadi orange jernih.
|
3.
|
Tabung
yang berisi 0.5 ml 2-naftol ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml
dan dikocok.
|
Terdapat
gelembung gas sedikit, setalah digoncang warna menjadi bening dan tidak ada
gelembung.
|
7.3 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian
Bordwell-Wellman)
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan 2-butanol dan ditetesi 1
tetes reagen Bordwell-wellman.
|
Ketika
dicampur warna tetap bening, dimasukkan reagen Bordwell-Wellman warna larutan
menjadi orange dan ada gumpalan berwarna hijau tua didasar tabung. Ketika
dikocok larutan makin jernih, dan gumpalan hijaunya semakin membesar.
|
2.
|
Tabung
pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan ter-butil alkohol(madu) dan ditetesi
1 tetes reagen Bordwell-wellman.
|
Ketika
dicampur warna menjadi orange dan ada hijau sedikit. Ketika dikocok warna
larutan menjadi kuning minyak, dan didinding tabung ada seperti bercak-bercak
hijau yang menepel.
|
3.
|
Tabung
pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan korestrol (minyak
jelantah) dan ditetesi 1 tetes reagen
Bordwell-wellman.
|
Ketika
dicampur larutan menjadi keruh, ketika digoncang menjadi jernih. Ketika ditetesi
reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange , dibawah ada seperti
serbuk dan terdapat dua fasa : orange dibagian bawah dan minyak diibagian
atas.
|
4.
|
Tabung
pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan trifenil karbiol (kunyit)
dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
|
Ketika
dicampur warna larutan menjadi kuning keruh. Setelah digoncang warna larutan
menjadi kuning jernih dan ditetesi reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi
warna orange, juga terdapat gelembung.
|
7.4 Reaksi Fenol dengan Klor
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
reaksi yang diisi 1 ml fenol dan ditambah dengan 3 ml air
|
Larutan
yang awalnya jernih ketika dicampur tetap jernih.
|
2.
|
Larutan
tadi ditambah dengan HCl
|
Larutan
tetap berwarna jernih.
|
7.5 Reaksi Fenol dengan Besi(III) Klorida
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
1
1-2
tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut bercampur dan warna yang dihasilkan ungu jernih.
|
2.
|
Tabung
2
1-2
tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Warna
larutan menjadi kuning jernih, dan larut.
|
3.
|
Tabung
3
1-2
tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut dan menghasilkan warna kuning pudar.
|
VIII. Pembahasan
8.1 Kelarutan
Pada percobaan
kelarutan ini yaitu untuk menguji kelarutan alkohol dan fenol dengan cara
mencampurkan dengan air yang mana merupakan senyawa polar. Pada percobaan ini
kami menggunakan senyawa etanol, fenol, dan madu sebagai pengganti
ter-bitilalkohol. Dimana pada tabung reaksi pertama yang diisi dengan 0.5 ml
etanol lalu ditambah dengan air dan dilakukan pengadukan yang mana berfungsi
untuk membuat larutan menjadi bercampur atau homogen dan juga salah satu faktor
yang mempercepat kelarutan. Hasil yang diperoleh yaitu larutan manjadi bening
dan fenol larut dalma air. Pada tabung kedua yaitu diisi dengan fenol sebanyak
0.5 ml dan ditambah dengan 2 ml air, lalu dilakukan pengadukan sehingga
didapatakan hasil ketika dicampurkan larutan menjadi berwatna putih susu dan
didiamkan membentuk endapan orange, setelah dilakukan pengadukan larutan fenol
menjadi larut dalam air. Pada tabung reaksi yang ketiga diisi dengan 0.5 ml
madu sebagai pengganti ter-util alkohol yang tidak tersedia sehingga kami
menggunakan bahan yang ada dikehidupan sehari-hari sebagai penggantinya, lalu
ditambah dengan 2 ml air. Ketika bercampur larutan membentuk 2 larutan madu dan
air, lalu dilakukan pengadukan sehingga larutan menjadi bercampur, berubah warna
menjadi kuning keruh dan madu larut dalam air.
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan, didapatkan yaitu bahwa ketika senyawa tersebut larut
dalam air. Hal ini karena alkohol memiliki sifat yang menyerupai air karena memiliki ikatan –OH yang
memungkinkan terjadinya ikatan antara hidrogen dengan air (H-O-H) sehingga bisa
larut dalam suasana asam maupun basa. Senyawa alkohol yang digunakan juga
memiliki gugus alkil berantai pendek sehingga tidak merubah tingkat kelektronegatifan.
Atom hidrogen dari molekul alkohol yang memiliki muatan parsial positif akan
berinteraksi kuat dengan atom oksigen yang bersifat elektronegatif dan memiliki
pasangan elektorn bebas dari molekul lainnya.Yang mana menyebabkan
golongan-golongan senyawa ini mempunyai kelarutan yang besar dalam air(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).
8.2 Reaksi dengan
Alkali
Pada percobaan
kedua yaitu pengamatan tentang reaksi
alkohol dan fenol dengan alkali. Pada percobaan ini kami menguji dengan
menggunakan beberapa senyawa yaitu fenol, 2-naftol, dan madu sebagai pengganti
n-butil alkohol. Pada tabung pertama diisi dengan 0.5 ml madu ditambah dengan
larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dilakukan pengocokan yang berfungsi agar
larutan bercampur menjadi homogen dan juga unutk mempercepat terjadinya reaksi.
Didapatkan hasil yaitu larutan menjadi warna kuning, lama kelamaan warna kuning
menghilang dan mengendap di bawah, sehingga lapisan atas menjadi kuning jernih. Pada tabung kedua
diisi dengan 0.5 ml fenol dan ditamnah 5 ml larutan NaOH 10% dan dilakukan
pengocoka, dan didapatkan hasil yaitu larutan menjadi kuning pudar dan terdapat
dua fasa antara minyak dan air. Setelah dikocok larutan larut dan menjadi
berwarna orange jernih. Pada tabung yang ketiga diisi dengan 0.5 ml 2-naftol
ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyal 5 ml dan diikocok, didapatkan hasil
yaitu terdapat gelembung gas setalah digoncang warna larutan menjadi bening dan
tidak ada gelembung. Percobaan ini alhohol dapat bereaksi dengan NaOH yang mana
Ph mendekati 7 sehingga membuat keduanya
sukar beraksi. Rantai karbon yang panjang yang membuat sukar larut dalam NaOH. Pada
fenol karena memiliki sifat polar yang mampu larut dalma NaOH dengan melepas
sebuah proton menjadi suatu anion yang
larut dalam NaOH yang mana akan menjadi
natrium fenoksida.
8.3 Oksidasi dengan
Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
Pada percobaan uji oksidasi dengan asam
kromat (Brodwell-Wellman) yaitu untuk membedakan alkohol dengan fenol. Reagen Bordwell-Wellman
yaitu campuran dari anhidrat krimatin dengan asam sulfat pekat. Pada percobaan
ini kami menggunakan empat senyawa unutk diuji dengan reagen Bordwell-Wellman
yaitu : 3-butanol, ter-butil alkohol yang diganti dengan madu, korestrol yang
kami gantikan dengan minyak jelantah, dan terfenil karboal kami ganti dengan
larutan kunyit. Pada tabung reaksi diisi dengan 1 ml aseton lalu ditambah
dengan sampel yang akann di uji lalu ditetesi dengan 1 tetes reagen BW (Bordweel-Wellman).
Semua sampel dilakukan perlakuan yang sama dan didapatkan hasil pengamatan
yaitu unutk tabung yang diisi dengan senyawa 2-butanol didapat hasil yaitu
ketika dicampur warna larutan tetap bening, dan ketika dimasukkan reakgen Brodwell-Wellman
warna larutan berubah menjadi orange dan ada gumpalan hijau tua didasar tabung.
Lalu ketika dikocok larutan menjadi jernih dan gumpalan hijau menjadi sedikit besar.
Pada tabung yang berisi madu hasilnya yaitu warnanya menjadi orange ketika
dicampur dan ada hijau sedikit. Ketika dilakukan pengocokan larutan menjadi
warna kuning minyak dan didinding tabung ada seperti bercak-bercak hijau yang
menempel. Pada tabung yang berisi minyak jelantah didapatkan hasil yaitu
larutan menjadi keruh ketika dicampur dan ketika digoncang menjadi jernih, dan
warna berubah menjadi orange ketika ditetesi dengan reagen Brodwell-Wellman. Pada
bagian bawah seperti adaserbuk dan terdapat dua fasa, pada bagain bawah orange
dan atas minyak. Pada tabung yang terakhir yang berisi dengan laritan kunyit
didapatkan hasil yaitu campuran menjadi kuning keruh, setelah dilakukan
penggoncangan menjadi kuning jernih lalu berubah menjadiorange ketika ditetesi
reagen Brodwell-Wellman dan juga terdapat gelembung. Pada percobaan ini yaitu
untuk uji menentukan jenis alkohol maupun fenol, yaitu bila senyawa tidak
bereaksi berarti menandakan bahwa senyawa tersebut adalah alkohol tersier. Dan
jika larutan berubah warna kehijauan maka senyawa meruapakan alkohol primer. Sedangkan
untuk alkohol primerditandai dengan berwarna orange yang mana menunjukkan
turunan dari keton.
8.4 Reaksi Fenol dengan Klor
Pada percobaan ini yaitu untuk
mengatahui reaksi antara fenol dan klor. Pada tabung reaksi diisi dengan 1 ml
fenol dan ditambahkan dengan 3 ml air larutannya tetap bening lalu di tambahkan
dengan HCl dan warnanya tetap bening. Fenol dapat berekasi dengan HCl yange
membentuk larutan menjadi jernih. Senyawa fenol memiliki cincin aromatik dan
satu atau dua penyulih hodroksil. Fenol memiliki gugus hidroksil yang akan
menyebabkan reaktifnya cincin benzen terhadap subtitusi eloktrofilik, dimana
pada reaksi inorekasi berlangsung lemah. Dengan menggunakan HCl juga berfungsi
untuk menguji kualitatif fenol dan juga kuantitatif untuk banyak fenol.
8.5 Reaksi Fenol dengan Besi(III) Klorida
Pada percobaan ini yaitu mengamati
reaksi febol dengan besi (III) klorida (FeCl3). Dimana pada percobaan ini FeCl3
digunakan unutk membedakan alkohol alifatik atau rantai terbuka dan alkohol
aromatik. FeCl3 juga digunakan untuk membedakan antara senyawa alkohol dan
fenol. Didalam percobaan ini kamimenggunakan senya yang di uji yaitu fenol,
resirsinol, dam 2-propanol. Pada tabung pertama yang diisi 2 tetes fenol lalu
ditambahkan dengan 2 ml aquades dan ditambah 2 tetes besi (III) klorida
didapatakan hasil yaitu semua larutan bercampur dan larutan mengalami perubahan
warna menjadi ungu jernih. Pada tabung kedua yaitu diisi dengan 2 tetes
resorsinol ditambah dengan 5 ml aquades dan ditetesi dengan 2 tetes besi (III)
klorida didapatkan hasil yaitu warna larutan menjadi kuning jernih, dan larutan
larut. Pada tabung yang terakhir yaitu diisi dengan 2 tetes 2-propanol ditambah
dengan 5 ml aquades dan ditetesi dengan 2 tetes besi (III) klorida didapatakan
hasil yaitu warna larutan menjadi kuning pudar dan larutan larut.
Dari apa yang didapatkan dapat
disimpulkan bahwa hanya fenol yang dapat bereaksi dengan besi(III) klorida. Hal
ini karena besi (III) klorida mempunyai kemampuan untuk berekasi dengan alkohol
alifatik dan fenol merupakan alkohol alifatik. Dimana reaksi ini ditandai
dengan melihat perubahan warna larutan menjadi merah sampai ungu kehitaman saat
larutan dicampurkan. Disini menunjukkan fenol bereaksi dengan FeCl 3 membentuk
senyawa kompleks dari Fe 3+ dengan fenol. Fenol merupan suatu senyawa yang
memiliki gugus hidroksil yang berikatan pada karbon tak jenuh, yang membeuat
dapat bereaksi dengan FeCl 3 menghasilkan senyawa kompleks. Sedangkan untuk
resorsinol dan 2-propanol tidak bereaksi dengan FeCl3 hal ini karena
alkoholtidak dapat bereaksi dengan besi (III) klorida.
IX. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Perbadaaan sifat alkohol dan fenol yaitu keasaman fenol yang lebih tinggi dari alkohol dan juga kelarutan gugs alkohol yang larut dalam air sedangkan fenol kelarutannya kurang dalam air karena terikat dengan cincin aromatik.
2. Reaksi yang digunakan untuk uji membedakan alkohol dan fenol yaitu uji dengan reagen Bordwell-Wellman, uji dengan reaksi besi (III) klorida, reaksi dengan Klor, dan reaksi dengan alkali.
3. Reaksi yang membekadan alkohol dan fenol yaitu reaksi pada reagen lukas
alkohol akan mengkasilkan alkohol primer, skunder, dan tersier sedangkan
pada fenol tidak akan terjadi reaksi. uji pada asam kromat dimana akan
bereaksidengan alkohol dan tidak bereaksi dengan fenol. pada uji dengan
FeCl3 fenol akan bereaksi membentuk warna ungu dan tidak bereaksi dengan
alkohol.
X. Daftar Pustaka
Chang, R.
2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti.
Ed. ke-3. Jakarta: Erlangga.
Fessenden, R.J.
and J.S. Fessenden. 2017.Kimia Organik
Dasar Edisi Ketiga. Jilid 1.
Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.
Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.
Riswiyanto.
2009. Kimia Organik. Jakarta :
Erlangga.
Ritmaleni. 2013. Reaksi Antara Griserol
dan O-Metoksi Fenol Dalam Suasana Basa dan
Asam
Sebagai Upaya Pendahuluan Pemanfaatan Gliserol dari Prodeuk Samping produksi
Biodiesel UntukPembuatan Obat Batuk
Gliseril Guaiakolat. Indonesia E-Journal
Of
Applied
Chemistry. Vol 1 No
2.
Syamsurizal.
2019.Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol.
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/. Diakses pada
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/. Diakses pada
tanggal 03 April 2019. Pukul 20:00 WIB.
Tim Kimia Organik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi:
Universitas Jambi.
XI. Pertanyaan
1. Reaksi uji apa saja yang dapat bereaksi dengan alkohol ?
2. Kenapa beberapa senyawa alkohol dapat larut dalma air ?
3. Kenapa dalam Uji reaksi dengan Besi (III) klorida t bereaksi dengan fenol ?
XII. Lampiran
Hasil dari Uji Oksidasi Dengan Asam kromat (Bordwell-Wellman)
Hasil dari Uji Reaksi dengan Alkali
Hasil Uji Reaksi Fenol dengan Klor
3 komentar:
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3.
Dari apa yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa hanya fenol yang dapat bereaksi dengan besi(III) klorida. Hal ini karena besi (III) klorida mempunyai kemampuan untuk berekasi dengan alkohol alifatik dan fenol merupakan alkohol alifatik. fenol bereaksi dengan FeCl 3 membentuk senyawa kompleks dari Fe 3+ dengan fenol. Fenol merupan suatu senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang berikatan pada karbon tak jenuh, yang membeuat dapat bereaksi dengan FeCl 3 menghasilkan senyawa kompleks (sheila sagita, 09).
Saya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) akan menjawab nomer 1, reaksi yang dilakukan adalah Uji alkali, uji asam kromat, dan uji kelarutan.
brezza (055) akan menjawab no 2 Hal ini karena alkohol memiliki sifat yang menyerupai air karena memiliki ikatan –OH yang memungkinkan terjadinya ikatan antara hidrogen dengan air (H-O-H) sehingga bisa larut dalam suasana asam maupun basa. tom hidrogen dari molekul alkohol yang memiliki muatan parsial positif akan berinteraksi kuat dengan atom oksigen yang bersifat elektronegatif dan memiliki pasangan elektorn bebas dari molekul lainnya.Yang mana menyebabkan golongan-golongan senyawa ini mempunyai kelarutan yang besar dalam air
Posting Komentar