JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PEMBUATAN ASETON
DISUSUN OLEH :
VIRA ANGGITA G.
(A1C117069)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 7
I. Judul : Pembuatan Aseton
II. Hari, Tanggal : Sabtu, 06 April 2019
III. Tujuan : Dilakukan percobaan ini bertujuan untuk :
1. Dapat mengetahui macam-macam teknik dalam sintesis Aseton
2. Dapat menghitung remdemen yang terbentuk.
IV. Landasan Teori
Salah satu senyawa keton yang paling sederhana yaitu 2-propanon atau yang biasa dikenal dengan aseton. Aseton ini salah satu senyawa organik yang dpaat larut dalam air yang menandakan bahwa aseton merupakan senyawa polar. Aseton merupakan senyawa yang mudah menguap dan juga mudah untuk terbakar. Aseton sendiri dapat ditemukana pda tumbuh-tumbuahan dan juga penguraian dari hasil metabolisme hewan. Juga terdapat pada urin menusia tetapi dalam jumblah yang sedikit. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegunaan dari aseton yaitu sebagai pembersih yaitu banyak digunakan dalampembersih kuteks atau cat kuku. Aseton juga sebgaia pelarut organik yang banyak dihunakan sebagai pelarut dari bahan plastik dan obat-obat-obatan serta prodik pembersih kosmetik. Dalam mensintesi aseton ada beberapa cara pembauatn aseton yaitu didestilasi kering dengan kalium asetat, juga bisa di peroleh dari asam asetan yang dibantu dengan kaltalis mangan (II) karbonat yang diapansakan sekitaran suhu 110-120 oC. aseton juga bisa dibuat dengan oksidasi dari jenis alkohol yaitu alkohol skunder yang dilakukan dalam suasana asam yaitu dengan mneggunkana 2-propanol atau isopropanol atau juga isopropil alkohol dengan menggunakan bantuan dari kalium khromat(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/).
V. Alat & Bahan
5.1 Alat
VI. Prosedur Kerja
6.1 Pembuatan Aseton dengan Kalium Permanganat
1. Dirangkai alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T,
hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif penyangga kondensor, pipa
kondensor, gelas beker, dan erlenmeyer).
2. Dipastikan dengan baik tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan
lancar dan
mendapatkan hasil destilasi yang baik.
3. Dimasukkan kedalam gelas kimia 85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml
asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4.
4. Diaduk campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang pengaduk.
5. Didiamkan beberapa saat hingga campuran tidak terlalu panas.
6. Dimasukkan campuran tadi kedalam labu leher tiga secara perlahan, dan
diaduk dengan menggoyang labu leher tiga tersebut.
7. Dilakukan destilasi terhadap campuran yang sudah terbentuk pada labu leher tiga.
8. Dimasukkan batu didih kedalam labu leher tiga tersebut dengan hati-hati. Proses
destilasi dilakukan pada suhu 75o – 80oC.
8. Diukurlah volume aseton yang dihasilkan, dan timbanglah masanya.
9. Diulangi prosedur percobaan dengan menggunakan kristal KMnO4 sebanyak 20
gram.
2. Dibuat campuran H2SO4 Pekat dengan isopropil alkohol ( 50 ml air ditambah
dengan 27,5 ml H2SO4 dan juga 29,5 ml isoprofil alkohol dengan suhu kurang
dari 50 drajat celcius).
3. Dimasukkan kedalam larutan tadi kedalam labu suling.
4. Dimasukkan kedalam corong pisah 10 gram K2Cr2O7 yang sudah dilarutkan
dalam 100 ml air.
5. Dipanaskan labu yang berisi campuran larutan H2SO4 Pekat dengan isopropil
alkohol tadi sampai mendidih dan angkat penanga.
6. Ditambahkan K2Cr2O7 melalui corong pisah.
7. Dilakukan destilasi setalah K2Cr2O7 habis hingga suhu 75 drajat celcius.
8. Dihitung rendemen.
Video
https://www.youtube.com/watch?v=44cyq4BxCD8&feature=youtu.be
Pertanyaan :
1. Pada video cairan yang menjadi kuning samar itu disebabkan karena hal apa ?
II. Hari, Tanggal : Sabtu, 06 April 2019
III. Tujuan : Dilakukan percobaan ini bertujuan untuk :
1. Dapat mengetahui macam-macam teknik dalam sintesis Aseton
2. Dapat menghitung remdemen yang terbentuk.
IV. Landasan Teori
Salah satu senyawa keton yang paling sederhana yaitu 2-propanon atau yang biasa dikenal dengan aseton. Aseton ini salah satu senyawa organik yang dpaat larut dalam air yang menandakan bahwa aseton merupakan senyawa polar. Aseton merupakan senyawa yang mudah menguap dan juga mudah untuk terbakar. Aseton sendiri dapat ditemukana pda tumbuh-tumbuahan dan juga penguraian dari hasil metabolisme hewan. Juga terdapat pada urin menusia tetapi dalam jumblah yang sedikit. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegunaan dari aseton yaitu sebagai pembersih yaitu banyak digunakan dalampembersih kuteks atau cat kuku. Aseton juga sebgaia pelarut organik yang banyak dihunakan sebagai pelarut dari bahan plastik dan obat-obat-obatan serta prodik pembersih kosmetik. Dalam mensintesi aseton ada beberapa cara pembauatn aseton yaitu didestilasi kering dengan kalium asetat, juga bisa di peroleh dari asam asetan yang dibantu dengan kaltalis mangan (II) karbonat yang diapansakan sekitaran suhu 110-120 oC. aseton juga bisa dibuat dengan oksidasi dari jenis alkohol yaitu alkohol skunder yang dilakukan dalam suasana asam yaitu dengan mneggunkana 2-propanol atau isopropanol atau juga isopropil alkohol dengan menggunakan bantuan dari kalium khromat(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/).
Aseton adalah
suatu keton dimana dapat dibuat dengan
isopropil alkohol melalui cara oksidasi. Aseton dengan mempunyai rumus (CH3)COCH3,
memiliki berat jenis 0.787 gram/ml yang tidak memiliki warna dan memiliki bau
yang sengit. Pada pertengahan tahun 1960 proses oksidasi propene digunakan sebagai bahan
baku pembuatan aseton. Aseton merupakan salah satu senyawa
alifatik keton yang sangat penting. Pada
umumnya aseton digunakan sebagai solven untuk beberapa polimer
yang mana aseton ini memiliki titik didih sebesar 56.53 oC dengan berat
jenis 0,787 g/mL dan memiliki berat molekul sebesar 58 g/mol.
Aseton merupakan senyawa
organik yang bersifat polar yang mana ini menandakan bahwa aseton dapat larut
dalam air yang merupakan pelarut polar. Sifat kimia lainya yaitu dimana aseton
dapat direduksi dengan LiAlH4 yang mana akan menjadi alkohol. Aseton merupakan
basa lewis lemah yang mana dapat bereaksi dengan asam kuat. Aseton juga tahan
terhadap oksidasi, sehinga aseto ini tidak dapat dioksidasi, terkecuali dalam
keadaan tertentu dimana rantai karbonya pecah(Fessenden, 2017).
Reaksi-reaksi yang
dapat terjadi atau yang dapat bereaksi pada
aseton yaitu jika diberi asam dan
alkohol kan membentuk suatu semi ketal. Dan jika ditambahkan dengan glikol akan
membentuk keton. Aseton juga dapat bereaksi dengan sianida dan juga mengalami
reaksi reduksi dengan aminasi. Dalam mengidentifikasi aseton dapat dilakukan
dengan mengunakan hidrazin yang akan menghasilkan gas hidrogen. Senyawa aseton
ini memiliki sifat yang sangat mudah sekali menguap dan juga terbakar. Jika uap
nya menguapa akan menimbulkan percikan api yang mana ini akan menimbulkan
kebakaran. Jika uapnya terhirup maka akan membuat kerja sistem syaraf menjadi
terganggu. Hal ini karena aseton termasuk dalam skala 3 dengan flash point
kurang dari 100 oF,
yang tentunya merupakan senyawa yang berbahaya dan harus diperlakukan dalam
mengelolahnya secara hati-hati. Aseton memiliki tipe reaktivitasnya adalah
tidak reaktif.
Aseton akan bersifat relatif stabil pada saat tekanan dan temperatur yang
normal(Elsevier, 2013).
Untuk
mendapatkan konversi yang cukup tinggi, dibutuhkan suhu yang cukup tinggi
dalam reaksi dehidrogenasi Isopropil Alkohol yanag mana bersifat
endotermik. Sehingga Pada pembuatan aseton dengan menggunkan katalis kombinasi
ZnO dan ZrO yang dilakukan pada suhu 350 oC pada tekanan kurang
lebih 2 atm. Dalam sinntesisi ini Isopropil benzene sebelum masuk ke dalam reaktor diubah kedalam fasa gas di dalam
vaporizer yag manaakan menghasilkan suatu produk yaitu aseton sebagai produk
utama dan produk samping lainnya berupa gas hydrogen. Sedangkan unutk sisa
Isopropil Alkohol yang tidak bereaksi, Propylene, dan Air. Dalam hal ini Isopropil
alkohol didapat dari mereaksikan Propilen dengan H2O. Selain direaksikan dengan
H2O, Propilenjuga direaksikan dengan O2 dan menghasilkan Acrolein yang kemudian
direaksikan dengan Isopropil yang mana akan menghasilkan Aseton serta Alil
Alkohol. Selain itu, Isopropil Alkohol juga ada yang direaksikan dengan Oksigen
akan menghasilkan Hidrogen Peroksida dan Aseton. Pada proses ini kedua hasil
tersebut direaksikan dan menghasilkan produk akhir Gliserol (Kirk-Othmer,1994).
Aseton banyak digunakan
dam pembutan senyawa, salah satunya kloroform dan idoform. Aseton dapat larut dalam
air yang mana merupakan senyawa polar yang dapat larut dalam pelarut zat
organik. Aseton ini dapat ditemukan pada
emisi langsung dari sumber-sumber biologik, oksidasi
atmosferik dan berbagai hidrokarbon biogenik, atmosfer
sebagai hasil dari reaksi fotokimia dan hidrokarbon alam. Aseton juga ada
dalam beebrapa sumber biologik yang banyak dikenal yaitu dekarbosilasi
enzimatik dan asetoasetat pada hewan. Aseton dapat diperoleh
melalui beberapa teknik yaitu dengan pemaanasan kalsium asetat, oksidasi alkohol
sekunder yaitu 2-propanol dengan menghangatkan kalium dikromat dan juga kalium
permanganat.
Aseton banyak digunakan
sebagai pelarut dalam senyawa karbon, plastil, dan lilin, Juga sebagai bahan
dasar dalam sentesis kloroform dan iodoform. Banayak keguaan aseton dalamk
kehidupan seperti sebagai bahan pembuatan cat, bahan pembuatan parfum, serta
sebagai pembersih cat kuku atau kuteks. Aseton juga sebagai pembuat tiner dan
pelarut dalam selulosa asetat yang mana akan menghasilkan crayon(Halleman, 1968).
V. Alat & Bahan
5.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Erlenmeyer 100 ml
3. Gelas beker
200 ml
4. Gelas beker 500 ml
5. Gelas ukur 50 ml
6. Heating mantle
7. Kaca arloji
8. Labu leher tiga
500 ml
9. Pengaduk
10. Peralatan destilasi lengkap
11. Pipet tetes
12. Spatula
13. Termometer
5.2 Bahan
1. Akuades5.2 Bahan
2. Asam
sulfat pekat (H2SO4)
3. Es
batu
4. Kristal
kalium permanganat (KMnO4)
5. Isopropil
Alkohol atau propanol
6. Klium dikromat (K7CrO7)
6. Klium dikromat (K7CrO7)
VI. Prosedur Kerja
6.1 Pembuatan Aseton dengan Kalium Permanganat
1. Dirangkai alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T,
hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif penyangga kondensor, pipa
kondensor, gelas beker, dan erlenmeyer).
2. Dipastikan dengan baik tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan
lancar dan
mendapatkan hasil destilasi yang baik.
3. Dimasukkan kedalam gelas kimia 85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml
asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4.
4. Diaduk campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang pengaduk.
5. Didiamkan beberapa saat hingga campuran tidak terlalu panas.
6. Dimasukkan campuran tadi kedalam labu leher tiga secara perlahan, dan
diaduk dengan menggoyang labu leher tiga tersebut.
7. Dilakukan destilasi terhadap campuran yang sudah terbentuk pada labu leher tiga.
8. Dimasukkan batu didih kedalam labu leher tiga tersebut dengan hati-hati. Proses
destilasi dilakukan pada suhu 75o – 80oC.
8. Diukurlah volume aseton yang dihasilkan, dan timbanglah masanya.
9. Diulangi prosedur percobaan dengan menggunakan kristal KMnO4 sebanyak 20
gram.
6.2 Sintesis Aseton dengan Isopropil Alkohol
1. Dirangkai alat destilasi2. Dibuat campuran H2SO4 Pekat dengan isopropil alkohol ( 50 ml air ditambah
dengan 27,5 ml H2SO4 dan juga 29,5 ml isoprofil alkohol dengan suhu kurang
dari 50 drajat celcius).
3. Dimasukkan kedalam larutan tadi kedalam labu suling.
4. Dimasukkan kedalam corong pisah 10 gram K2Cr2O7 yang sudah dilarutkan
dalam 100 ml air.
5. Dipanaskan labu yang berisi campuran larutan H2SO4 Pekat dengan isopropil
alkohol tadi sampai mendidih dan angkat penanga.
6. Ditambahkan K2Cr2O7 melalui corong pisah.
7. Dilakukan destilasi setalah K2Cr2O7 habis hingga suhu 75 drajat celcius.
8. Dihitung rendemen.
Video
https://www.youtube.com/watch?v=44cyq4BxCD8&feature=youtu.be
Pertanyaan :
1. Pada video cairan yang menjadi kuning samar itu disebabkan karena hal apa ?
2. Dalam video tersebut
ada beberapa reaksi samping yang ditimbulkan apa saja itu ?
3. Apa fungsi dari almunium
foil yang digunakan untuk menutup kondensor ?
3 komentar:
Saya Silvy Wahyu Fradini (A1C117023) akan menjawab pertanyaan no 3. Menurut saya fungsi alumunium foil ditutupin ke kondenser yaitu untuk mencegah agar uap yang dihasilkan tersebut tidak keluar dari kondensor saat proses destilasi yang mana uap tersebut berbahaya jika tersebar atau terkena dengan benda-benda yang memiliki suhu yang tinggi dan akan menyebabkan bahaya karna uap tersebut juga berasal dari kalsium asetat yang mudah terbakar
Arnia Haiza Annisa ( A1C117049) akan menjawab pertanyaan nomor
2. Reaksi samping yang ditimbulkan memberikan destilat warna kuning dan menimbulkan berbau sengit.
Saya Friska Utami (A1C117021), saya akan menjawab pertanyaan no. 1. Menurut teori hal itu terjadikarena kalsium asetat rusak menjadi kalsium karbonat yang merupakan padatan dan aseton yang bisa disuling.
Posting Komentar