Rabu, 03 April 2019

Laporan Praktikum Reaksi-Reaksi Alkohol & Fenol

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI ALKOHOL & FENOL


DISUSUN OLEH :
VIRA ANGGITA G.
(A1C117069) 



DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VII. Data Pengamatan
7.1 Kelarutan       
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung yang berisi 0.5 ml etanol ditambah 2 ml air.
Ketika dicampurkan larutan etanol larut dalam air, dan larutan berwarna bening.
2.
Tabung yang berisi 0.5 ml fenol ditambah dengan 2 ml air.
Ketika dicampurkan larutan berwarna putih susu, didiamkan membentuk endapan orange, setelah diaduk larutan fenol larut dalam air.
3.
Tabung yang berisi dengan 0.5 ml madu ditambah dengan 2 ml air.
Ketika dicampurkan terbentuk 2 larutan, setelah diaduk madu larut dalam air dan berubah warna menjadi kuning keruh.
7.2 Reaksi dengan Alkali
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung yang berisi 0.5 ml madu  ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi berwarna kuning, lama-kelamaan menghilang dan terdapat endapan kuning, lapisan atas berwarna kuning jernih.
2.
Tabung yang berisi 0.5 ml fenol  ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi berwarna kuning pudar. Terdapat dua fasa minyak dan air, Ketika dikocok menjadi larut dan warna larutan mejadi orange jernih.
3.
Tabung yang berisi 0.5 ml 2-naftol ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
Terdapat gelembung gas sedikit, setalah digoncang warna menjadi bening dan tidak ada gelembung.
7.3 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan 2-butanol dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur warna tetap bening, dimasukkan reagen Bordwell-Wellman warna larutan menjadi orange dan ada gumpalan berwarna hijau tua didasar tabung. Ketika dikocok larutan makin jernih, dan gumpalan hijaunya semakin membesar.
2.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan ter-butil alkohol(madu) dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur warna menjadi orange dan ada hijau sedikit. Ketika dikocok warna larutan menjadi kuning minyak, dan didinding tabung ada seperti bercak-bercak hijau yang menepel.
3.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan korestrol (minyak jelantah)  dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur larutan menjadi keruh, ketika digoncang menjadi jernih. Ketika ditetesi reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange , dibawah ada seperti serbuk dan terdapat dua fasa : orange dibagian bawah dan minyak diibagian atas.
4.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan trifenil karbiol (kunyit) dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur warna larutan menjadi kuning keruh. Setelah digoncang warna larutan menjadi kuning jernih dan ditetesi reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange, juga terdapat gelembung.
7.4 Reaksi Fenol dengan Klor
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung reaksi yang diisi 1 ml fenol dan ditambah dengan 3 ml air
Larutan yang awalnya jernih ketika dicampur tetap jernih.
2.
Larutan tadi ditambah dengan HCl
Larutan tetap berwarna jernih.
7.5 Reaksi Fenol dengan Besi(III) Klorida
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung 1
1-2 tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut bercampur dan warna yang dihasilkan ungu jernih.
2.
Tabung 2
1-2 tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Warna larutan menjadi kuning jernih, dan larut.
3.
Tabung 3
1-2 tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut dan menghasilkan warna kuning pudar.

VIII. Pembahasan
8.1 Kelarutan
    Pada percobaan kelarutan ini yaitu untuk menguji kelarutan alkohol dan fenol dengan cara mencampurkan dengan air yang mana merupakan senyawa polar. Pada percobaan ini kami menggunakan senyawa etanol, fenol, dan madu sebagai pengganti ter-bitilalkohol. Dimana pada tabung reaksi pertama yang diisi dengan 0.5 ml etanol lalu ditambah dengan air dan dilakukan pengadukan yang mana berfungsi untuk membuat larutan menjadi bercampur atau homogen dan juga salah satu faktor yang mempercepat kelarutan. Hasil yang diperoleh yaitu larutan manjadi bening dan fenol larut dalma air. Pada tabung kedua yaitu diisi dengan fenol sebanyak 0.5 ml dan ditambah dengan 2 ml air, lalu dilakukan pengadukan sehingga didapatakan hasil ketika dicampurkan larutan menjadi berwatna putih susu dan didiamkan membentuk endapan orange, setelah dilakukan pengadukan larutan fenol menjadi larut dalam air. Pada tabung reaksi yang ketiga diisi dengan 0.5 ml madu sebagai pengganti ter-util alkohol yang tidak tersedia sehingga kami menggunakan bahan yang ada dikehidupan sehari-hari sebagai penggantinya, lalu ditambah dengan 2 ml air. Ketika bercampur larutan membentuk 2 larutan madu dan air, lalu dilakukan pengadukan sehingga larutan menjadi bercampur, berubah warna menjadi kuning keruh dan madu larut dalam air.
    Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan yaitu bahwa ketika senyawa tersebut larut dalam air. Hal ini karena alkohol memiliki sifat yang menyerupai air  karena memiliki ikatan –OH yang memungkinkan terjadinya ikatan antara hidrogen dengan air (H-O-H) sehingga bisa larut dalam suasana asam maupun basa. Senyawa alkohol yang digunakan juga memiliki gugus alkil berantai pendek sehingga tidak merubah tingkat kelektronegatifan. Atom hidrogen dari molekul alkohol yang memiliki muatan parsial positif akan berinteraksi kuat dengan atom oksigen yang bersifat elektronegatif dan memiliki pasangan elektorn bebas dari molekul lainnya.Yang mana menyebabkan golongan-golongan senyawa ini mempunyai kelarutan yang besar dalam air(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).  
8.2 Reaksi dengan Alkali
     Pada percobaan kedua yaitu  pengamatan tentang reaksi alkohol dan fenol dengan alkali. Pada percobaan ini kami menguji dengan menggunakan beberapa senyawa yaitu fenol, 2-naftol, dan madu sebagai pengganti n-butil alkohol. Pada tabung pertama diisi dengan 0.5 ml madu ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dilakukan pengocokan yang berfungsi agar larutan bercampur menjadi homogen dan juga unutk mempercepat terjadinya reaksi. Didapatkan hasil yaitu larutan menjadi warna kuning, lama kelamaan warna kuning menghilang dan mengendap di bawah, sehingga lapisan atas  menjadi kuning jernih. Pada tabung kedua diisi dengan 0.5 ml fenol dan ditamnah 5 ml larutan NaOH 10% dan dilakukan pengocoka, dan didapatkan hasil yaitu larutan menjadi kuning pudar dan terdapat dua fasa antara minyak dan air. Setelah dikocok larutan larut dan menjadi berwarna orange jernih. Pada tabung yang ketiga diisi dengan 0.5 ml 2-naftol ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyal 5 ml dan diikocok, didapatkan hasil yaitu terdapat gelembung gas setalah digoncang warna larutan menjadi bening dan tidak ada gelembung. Percobaan ini alhohol dapat bereaksi dengan NaOH yang mana Ph  mendekati 7 sehingga membuat keduanya sukar beraksi. Rantai karbon yang panjang yang membuat sukar larut dalam NaOH. Pada fenol karena memiliki sifat polar yang mampu larut dalma NaOH dengan melepas sebuah proton  menjadi suatu anion yang larut dalam NaOH  yang mana akan menjadi natrium fenoksida.
8.3 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
      Pada percobaan uji oksidasi dengan asam kromat (Brodwell-Wellman) yaitu untuk membedakan alkohol dengan fenol. Reagen Bordwell-Wellman yaitu campuran dari anhidrat krimatin dengan asam sulfat pekat. Pada percobaan ini kami menggunakan empat senyawa unutk diuji dengan reagen Bordwell-Wellman yaitu : 3-butanol, ter-butil alkohol yang diganti dengan madu, korestrol yang kami gantikan dengan minyak jelantah, dan terfenil karboal kami ganti dengan larutan kunyit. Pada tabung reaksi diisi dengan 1 ml aseton lalu ditambah dengan sampel yang akann di uji lalu ditetesi dengan 1 tetes reagen BW (Bordweel-Wellman). Semua sampel dilakukan perlakuan yang sama dan didapatkan hasil pengamatan yaitu unutk tabung yang diisi dengan senyawa 2-butanol didapat hasil yaitu ketika dicampur warna larutan tetap bening, dan ketika dimasukkan reakgen Brodwell-Wellman warna larutan berubah menjadi orange dan ada gumpalan hijau tua didasar tabung. Lalu ketika dikocok larutan menjadi jernih dan gumpalan hijau menjadi sedikit besar. Pada tabung yang berisi madu hasilnya yaitu warnanya menjadi orange ketika dicampur dan ada hijau sedikit. Ketika dilakukan pengocokan larutan menjadi warna kuning minyak dan didinding tabung ada seperti bercak-bercak hijau yang menempel. Pada tabung yang berisi minyak jelantah didapatkan hasil yaitu larutan menjadi keruh ketika dicampur dan ketika digoncang menjadi jernih, dan warna berubah menjadi orange ketika ditetesi dengan reagen Brodwell-Wellman. Pada bagian bawah seperti adaserbuk dan terdapat dua fasa, pada bagain bawah orange dan atas minyak. Pada tabung yang terakhir yang berisi dengan laritan kunyit didapatkan hasil yaitu campuran menjadi kuning keruh, setelah dilakukan penggoncangan menjadi kuning jernih lalu berubah menjadiorange ketika ditetesi reagen Brodwell-Wellman dan juga terdapat gelembung. Pada percobaan ini yaitu untuk uji menentukan jenis alkohol maupun fenol, yaitu bila senyawa tidak bereaksi berarti menandakan bahwa senyawa tersebut adalah alkohol tersier. Dan jika larutan berubah warna kehijauan maka senyawa meruapakan alkohol primer. Sedangkan untuk alkohol primerditandai dengan berwarna orange yang mana menunjukkan turunan dari keton.
8.4 Reaksi Fenol dengan Klor
     Pada percobaan ini yaitu untuk mengatahui reaksi antara fenol dan klor. Pada tabung reaksi diisi dengan 1 ml fenol dan ditambahkan dengan 3 ml air larutannya tetap bening lalu di tambahkan dengan HCl dan warnanya tetap bening. Fenol dapat berekasi dengan HCl yange membentuk larutan menjadi jernih. Senyawa fenol memiliki cincin aromatik dan satu atau dua penyulih hodroksil. Fenol memiliki gugus hidroksil yang akan menyebabkan reaktifnya cincin benzen terhadap subtitusi eloktrofilik, dimana pada reaksi inorekasi berlangsung lemah. Dengan menggunakan HCl juga berfungsi untuk menguji kualitatif fenol dan juga kuantitatif untuk banyak fenol.
8.5 Reaksi Fenol dengan Besi(III) Klorida
     Pada percobaan ini yaitu mengamati reaksi febol dengan besi (III) klorida (FeCl3). Dimana pada percobaan ini FeCl3 digunakan unutk membedakan alkohol alifatik atau rantai terbuka dan alkohol aromatik. FeCl3 juga digunakan untuk membedakan antara senyawa alkohol dan fenol. Didalam percobaan ini kamimenggunakan senya yang di uji yaitu fenol, resirsinol, dam 2-propanol. Pada tabung pertama yang diisi 2 tetes fenol lalu ditambahkan dengan 2 ml aquades dan ditambah 2 tetes besi (III) klorida didapatakan hasil yaitu semua larutan bercampur dan larutan mengalami perubahan warna menjadi ungu jernih. Pada tabung kedua yaitu diisi dengan 2 tetes resorsinol ditambah dengan 5 ml aquades dan ditetesi dengan 2 tetes besi (III) klorida didapatkan hasil yaitu warna larutan menjadi kuning jernih, dan larutan larut. Pada tabung yang terakhir yaitu diisi dengan 2 tetes 2-propanol ditambah dengan 5 ml aquades dan ditetesi dengan 2 tetes besi (III) klorida didapatakan hasil yaitu warna larutan menjadi kuning pudar dan larutan larut.
     Dari apa yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa hanya fenol yang dapat bereaksi dengan besi(III) klorida. Hal ini karena besi (III) klorida mempunyai kemampuan untuk berekasi dengan alkohol alifatik dan fenol merupakan alkohol alifatik. Dimana reaksi ini ditandai dengan melihat perubahan warna larutan menjadi merah sampai ungu kehitaman saat larutan dicampurkan. Disini menunjukkan fenol bereaksi dengan FeCl 3 membentuk senyawa kompleks dari Fe 3+ dengan fenol. Fenol merupan suatu senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang berikatan pada karbon tak jenuh, yang membeuat dapat bereaksi dengan FeCl 3 menghasilkan senyawa kompleks. Sedangkan untuk resorsinol dan 2-propanol tidak bereaksi dengan FeCl3 hal ini karena alkoholtidak dapat bereaksi dengan besi (III) klorida.


IX. Kesimpulan
      Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Perbadaaan sifat alkohol dan fenol yaitu keasaman fenol yang lebih tinggi dari alkohol dan juga kelarutan gugs alkohol yang larut dalam air sedangkan fenol kelarutannya kurang dalam air karena terikat dengan cincin aromatik.
2. Reaksi yang digunakan untuk uji membedakan alkohol dan fenol yaitu uji dengan reagen Bordwell-Wellman, uji dengan reaksi besi (III) klorida, reaksi dengan Klor, dan reaksi dengan alkali.
3. Reaksi yang membekadan alkohol dan fenol yaitu reaksi pada reagen lukas alkohol akan mengkasilkan alkohol primer, skunder, dan tersier sedangkan pada fenol tidak akan terjadi reaksi. uji pada asam kromat dimana akan bereaksidengan alkohol dan tidak bereaksi dengan fenol. pada uji dengan FeCl3 fenol akan bereaksi membentuk warna ungu dan tidak bereaksi dengan alkohol.
X. Daftar Pustaka
Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Ed. ke-3. Jakarta: Erlangga.
Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 2017.Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga. Jilid 1.
      Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
       Ritmaleni. 2013. Reaksi Antara Griserol dan O-Metoksi Fenol Dalam Suasana Basa dan
       Asam Sebagai Upaya Pendahuluan Pemanfaatan Gliserol dari Prodeuk Samping produksi
       Biodiesel UntukPembuatan Obat Batuk Gliseril Guaiakolat. Indonesia E-Journal Of
       Applied Chemistry. Vol 1 No 2.
Syamsurizal. 2019.Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol.
     http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/. Diakses pada 
     tanggal 03 April 2019. Pukul 20:00 WIB.
Tim Kimia Organik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi: Universitas Jambi.
 

XI. Pertanyaan
1. Reaksi uji apa saja yang dapat bereaksi dengan alkohol ?
2. Kenapa  beberapa senyawa alkohol dapat larut dalma air ?
3. Kenapa dalam Uji reaksi dengan Besi (III) klorida t bereaksi dengan fenol ?
XII. Lampiran 

 Hasil dari Uji Oksidasi Dengan Asam kromat (Bordwell-Wellman)

 Hasil dari Uji Reaksi dengan Alkali

 Hasil Uji Reaksi Fenol dengan Klor

3 komentar:

Sheila Sagita mengatakan...

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3.
Dari apa yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa hanya fenol yang dapat bereaksi dengan besi(III) klorida. Hal ini karena besi (III) klorida mempunyai kemampuan untuk berekasi dengan alkohol alifatik dan fenol merupakan alkohol alifatik. fenol bereaksi dengan FeCl 3 membentuk senyawa kompleks dari Fe 3+ dengan fenol. Fenol merupan suatu senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang berikatan pada karbon tak jenuh, yang membeuat dapat bereaksi dengan FeCl 3 menghasilkan senyawa kompleks (sheila sagita, 09).

Ditya Fajar Nursahfitri mengatakan...

Saya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) akan menjawab nomer 1, reaksi yang dilakukan adalah Uji alkali, uji asam kromat, dan uji kelarutan.

BB - BREZZA BLOG mengatakan...

brezza (055) akan menjawab no 2 Hal ini karena alkohol memiliki sifat yang menyerupai air karena memiliki ikatan –OH yang memungkinkan terjadinya ikatan antara hidrogen dengan air (H-O-H) sehingga bisa larut dalam suasana asam maupun basa. tom hidrogen dari molekul alkohol yang memiliki muatan parsial positif akan berinteraksi kuat dengan atom oksigen yang bersifat elektronegatif dan memiliki pasangan elektorn bebas dari molekul lainnya.Yang mana menyebabkan golongan-golongan senyawa ini mempunyai kelarutan yang besar dalam air

Posting Komentar

Laporan Praktikum Keisomeran Geometri