Sabtu, 16 Maret 2019

Jurnal Praktikum Reaksi-Reaksi Hidrokarbon

JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI HIDROKARBON


DISUSUN OLEH :
VIRA ANGGITA G.
(A1C117069) 



DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019



PERCOBAAN 4



I.    Judul                : Reaksi-Reaksi Hidrokarbon
II.  Hari, Tanggal   :  Minggu, 17 Maret 2019
III.Tujuan               : dilakukan percobaan Ini bertujuan untuk :
                                 1. Dapat mengetahui Perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon
                                     alifatik jenuh dan tak jenuh dan aromatik.
                                 2. Dapat mengetahui jenis reaksi kimia untuk membedakan
                                     ketiga golongan senyawa hidrokarbon.
                                 3. Dapat mengetahui cara dan teknik pengujian ketiga golongan
                                     senyawa hidrokarbon.

IV. Landasan Teori


Senyawa yang tersusus dari unsur atom karbon (C) dan hidrogen (H) dimana termasuk dalam senyawa organik yang dikenal dengan senyawa hirokarbon. Berdasarkan jenis ikatan antara atom-atom karbon maka senyawa hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Ikatan antara atom karbonnya tunggal merupakan senyawa hidrokarbon jenuh dimana ikatan di alkana. Sedangkan, untuk yang senyawa hidrokarbon tidak jenuh yaitu ikatan antara atom karbonnya rangkap dua dan rangkap tiga yang terjadi di alkena dan alkuna. Berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya, senyawa hidrokarbon dikelompokan menjadi tiga yaitu hidrokarbon alifatik, hidrokarbon alisiklik dan hidrokarbon aromarik. Ada tiga senyawa jenis hidrokarbon alifatik yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Pada hidrokarbon aromatik ini contoh senyawanya yaitu benzen dimana rantai karbonnya melingkar dan berikatan konjugasi yaitu ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang selang-seling(Penuntuk Kimia Organik 1, 2016)
Senyawa hidrokarbon jenuh  yaitu ikatan karbonnya tunggal dengan rantai terbuka di mana senyawanya hidrokarbonya pada golongan alkana. Ikatan tunggal C- dan C-C yang membuat ikatan ini menjadi jenuh. Alkana sendiri memiliki rumus molekul yaitu CnH2n+2. Alkana merupakan senyawa nonpolaryang tidak larut dalam air. Jika semakin panjang rantai atom C, maka titik didihnya makin tinggi. Alkana mudah sekali mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen.dan juga dapat mengalami oksidasi yaitu reaksi pembakaran. Alkana akan bereaksi lambat  jika direaksikan dengan brom dan asam sulfat pekat. Pada brom akan bereaksi dengan alkana jika adanya cahaya dan tidak akan berekasi atau lambat di tempat yang gelap dan suhu kamar. Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua dan rangkap tiga antara atom karbonnya. Rumus molekul dari alkena yaitu CnH2n, dan alkuna rumus molekulnya yaitu CnH2n-2. Jika alkena direaksi dengan brom akan mengalami reaksi adisi dimana tidak memerlukan cahaya ketika direaksikan, reaksinya berjalan cukup cepat, tetapi agak lambat terhadap oksidator dalam suasana alkali. (Fessenden, 2017).
Senyawa hidrokarbon yang tersusun oleh atom karbon hidrogen dimana akan membentuk sebuah senyawa dengan berbagai macam ikatan baik tunggak maupun ikatan rangkap dimana dilihat dari jenuh dan tidak jenuhanya senyawa, yaitu dikenal sebagai golongan alkana, alkena, dan alkuna. Senyawa hidrokarbon ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seperti contohnya dalam bahan bakar kendaraan yang digunakan dan juga gas. Dimana tentunya dilewati dengan berbagai reaksi-reaksi terlebuh dahulu, seperti reaksi pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Dimana dengan bantuan katalis seperti katalis almunium klorida yang membuat rantai hidrokarbon menjadi barcabang. Senyawa hidrokarbon seperti pada butana yang mana ketika diidomerisasi akan manajdi isobutana yang banyak diapakai dalam pembuatan bahan bakar. Senyawa hidrokarbon yang direaksikan dengan subtitusi dimana senyawa tersebut akan berubah menajdi alkil halida(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/). 
Alkuna saam dengan alkena yang memiliki ikatan rangkapa pada atom karbonyya, tetapa pada alkuna ikatannya rangkap tiga. Dimana alkuna termasuk kedalaam senyawa hidrokarbon tak jenuh. Kenapa dikatakan tidak jenuh dikarenakan pada alkuna memilikiatom hidrogen perkarbonnya lebih sedikit di banding dengan alkana dan alkena. Alkana pada reaksi oksidasi sempurna terjadi pada gas karbonhidroksida dengan sejumlah air dan energi. Untuk reaksi subtitusi dimana pergantian suatu unsur dengan unsur lain yang dimana terikat dengan alkana. Reaksi sulfonasi pada alakan jika alkana memuliki atom karbon tertier yang mana dapat berlangsung jika reaksinya melibatkan asam sulfat. (Marsuali, 2004).
Induk besar dari senyawa organik yang dekenal di senyawa aromatik yaitu dikenal dengan benzen. Dimana pada benzen berisi dengan enam atom hidrogen berbentuk seperti cicnci dimana tak jenuh dan setiap atom karbon ada dalam satu ikatan rangkap. Dimana pada benzena terdepat ikatan tunggal dan ikatan rangkapa dua yang nantinya membentuk seperti cincin. Pada cincin benzen ini struktur molekulnnya dibuat ketika enam atom karbon terhubung satu sama lain dan saling terkait dalam cincin.
Di dalam senyawa aromatik banyak mengadandung senyawa aromatik contohnya PAH singkatan dari  poly aromatic hydrocarbon. Dalam senyawa aromatik dalam minyak lebih toksin di banding dengan senyawa alkana. Senyawa aromatik PAH merupakan senyawa yang mengandung lebih dari dua cicin benzennya. Cincin benzen yang berhubungan akan membentuk beberapa zat salah satunya yaitu PAH yang mana terbentuk melalui pembakaran tidak sempurna. Dan beberapa PAH ini beracun yang dapat menyebabkan masalah yang serius( Riswiyanto, 2009).


V. Alat & Bahan
    5.1 Alat
         1.Tabung Reaksi
         2. Pipet Tetes
         3. kertas Lakmus
         4. Gelas Piala
         5. Tabung Reaksi Besar
         6. Batu Didih

    5.2 Bahan
          1. Ligroin
          2. Sikloheksena
          3. Benzen
          4. Brom/CCl4
          5. Karbon Tetraklorida
          6. Potongan Besi
          7. Aquades
          8. Kalium Permanganat (0,5%)
          9. Asam Sulfat Pekat
         10. Asam Nitrat Pekat
         11. Es Batu

VI. Prosedur Kerja
     Sebagai cuplikan untuk alkana digunakan ligroin yang mempunyai titik didih 90-100 C, yakni suatu campuran isomer-isomer heptana, C7H16. Sebagai cuplikan unutk alkena gunakan sikloheksena dan sebagai cuplikan untuk senyawa aromatik gunakan benzen. Semua pengujian dilakukan didalam tabung reaksi yang kering.  

6.1 Brom dalam Karbon Tetraklorida 
      a)  Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang masing-masing berisi 1 ml alkana.
b) Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4, lalu diguncangkan.
c)  Ditempatkan tabung yang satu dalam tempat yang gelap (lemari) dan tabung 
     yang lain disinari matahari atau lampu pijar selama beberapa menit.
d)  Dibandingkan kedua tabung.
e) Ditiup masing-masing mulut tabung bila menimbulkan asap menandakan 
    adanya hidrogen bromida.
f)  Diuji hidrogen bromida dengan cara memegang sehelai kertas lamus yang
    lembab pada mulut masing-masing tabung reaksi.
g)   Dimasukkan kedalam suatu tabung reaksi yang berisi 1 ml sikloheksena (alkena).
h)  Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4, dan goncangkan tabung dan mati hasilnya.
i)    Diuji bagi kemungkinan adanya pengeluaran hidrogen bromida.
j)    Dimasukkan Kedalam suatu tabung reaksi yang berisi 1 ml benzena .
k)   Ditambahkan 1 ml brom dalam karbon tertraklorida.
l)    Digoncangkan amatilah hasilnya. 
6.2 Brom
a)  Ditempatkan 1 ml benzen ke dalam suatu tabung reaksi.
b)  Ditempatkan beberapa potongan besi dan 1 ml benzena di tabung reaksi lain.
c)  Ditetesi masing-masing tabung dengan tiga tetes brom
     (dari suatu butret didalam lemari asam).
d)   Ditempatkan masing-masing tabung didalam gelas piala yang berisi air panas 
     (50C) selama 15 menit.
     e)  Diamati warna masing-masing tabung, apakah ada atau tidak hidrogen
           bromida dibebaskan dan 
6.3 Larutan Kalium Permanganat
a)  Dimasukkan kedalam dua tabung reaksi masing-masing berisi 1 ml
    larutan kalium permanganat (0,5%).
b)     Ditambahkan 5 tetes alkana ke tabung yang satu dan 5 tetes sikloheksena 
       ke tabung yang lain.
c)     Digoyangkan masing-masing tabung dengan baik selama 1-2 menit dan
      catat hasilnya.
d)    Dimasukkan kedalam tabung reaksi ketiga yang berisi 1 ml benzen
e)     Ditambahkan 2 ml larutan kalium permanganat, goncangkan dengan baik 
      dan amati hasilnya.
6.4 Asam Sulfat Pekat
a)      Ditempatkan masing-masing 2 ml asam sulfat pekat ke dalam dua tabung reaksi.
b)      Dimasukkan 10 tetes alkana ke tabung reaksi yang satu.
c)      Dimasukkan 10 tetes sikloheksena ke tabung reasksi yang satunya
d)     Digoncangkan masing-masing tabung dengan baik dan catat hasil-hasilnya. 
       (awas hidarkan agar asam tidak mengenai kulit atau baju).
e)     Dibuang isi masing-masing tabung ke dalam suatu gelas kimia yang
       berisikan air sedikitnya 50 ml.
6.5 Asam Nitrat
a)      Dikerjakanlah percobaan berikut ini dalam lemari asam.
b)      Dicampurkan 0,5 ml benzena dan 4 ml asam nitrat pekat didalam satu 
       tabung reaksi yang besar.
c)      Ditambahkan satu butir batu didih dan didihkan campuran perlahan-lahan 
      selama dua menit atau sampai menghasilkan suatu kelarutan yang homogen.
d)     Diperhatikan betul agar pendidihan berlangsung perlahan-lahan, jika 
      tidak demikian benzena akan mendidih keluar mulut tabung dan terbakar.
e)      Dituangkan larutan ke dalam suatu gelas piala yang berisikan 5-10 gram es.
f)       Dicatatlah bau dari cairan yang memisah dan bandingkan dengan bau dari
       pada nitrobenzena yang terdapat dilemari.
Bahan Tak Dikenal

Minta kepada asisten senyawa yang tak dikenal dan tentukanlah dan tentukanlah apakah senyawa tersebut senyawa tak jenuh, jenuh atau aromatik.

Pertanyaan :
1.   Apa hasil reaksi apa yang terjadi ketika larutan tak jenuh (alkena)  di campur dengan
     beberapa tetes brom ?
2. Apa hasil yang di dapat ketika larutan jenuh (alkana) di tetesi dengan kalium permanganat ?
3. Apa yang terjadi ketika larutan tak jenuh (alkena) di tetesi dengan kalium permanganat ?

3 komentar:

Putri Hutabarat mengatakan...

nama saya putri milenia hutabarat (A1C117057) akan mencoba menjawab pertanyaan no 3, Larutannya yang warna awalnya bening tetap bening tetapi terdapat endapan coklat di bawahnya. Dimana endapan coklat itu adalah mangan dioksida. Sehingga dapat disimpulkan kalau larutan tak jenuh (alkena) menghilangkan warna dari kaliumpermanganat dan membentuk sebuah endpan.

YuyunErnawati26 mengatakan...

hallo vira anggita, saya yuyun ernawati dengan nim (A1C117063), saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. hasil yang didapatkan yaitu warna larutan yang semula bening, ketika ditetesi kalium permanganat warnanya akan berubah menjadi ungu. dimana warna ungu ini warna darikalium permanganat sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa jenuh tidak menghilangkan warna ungu dari kalium permanganat itu senidri.

Seprida.tarigan.blog mengatakan...

saya seprida anjelina (A1C117051) ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. yang terjadi ketika larutan tak jenuh di tetesi dengan brom yaitu membentuk produk adisi dan larutan tetap berwarna bening.

Posting Komentar

Laporan Praktikum Keisomeran Geometri